Duh, Leher Patung Soekarno di Indramayu Miring Gara-Gara Tertimpa Tenda
Patung Soekarno yang miring di Indramayu viral di media sosial-X-
JAKARTA,Weradio.co.id - Foto leher patung Presiden Pertama RI Soekarno yang miring di Indramayu viral di media sosial. Banyak yang heran mengapa patung bisa rusak sampai leher miring seperti itu.
Seperti dilansir detik yang dibaca Weradio.co.id, ada video yang menunjukkan bagian leher patung itu rusak dan tampak miring. Pemkab Indramayu pun memberi penjelasan soal insiden yang sedikit memalukan ini.
Dalam video yang beredar, terlihat patung Soekarno yang biasanya tegak berdampingan dengan patung Mohammad Hatta kini tampak tidak sempurna. Bagian lehernya rusak dan miring.
Plt Kabid Perumahan dan Permukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu Krisdiantoro angkat bicara soal kerusakan patung tersebut. Ia menjelaskan patung Soekarno mengalami kerusakan sejak Kamis 13 November 2025 sore.
BACA JUGA:Josh Groban Konser di Jakarta, Raisa jadi Bintang Tamu Spesial
Menurut Krisdiantoro, kerusakan tersebut terjadi setelah patung tertimpa tenda yang digunakan pada acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu di alun-alun. Ia menjelaskan, tenda tersebut roboh karena terpaan angin kencang dan akhirnya mengenai patung Soekarno.
"Waktu itu ada pelantikan PPPK Paruh Waktu. Kita tidak tahu kenapa sampai hari Kamis sore tenda belum dilepas. Sampai hari Kamis sore itu ada kejadian angin dan akhirnya roboh kena patung," katanya.
Krisdiantoro menerangkan patung tersebut dibangun oleh Dinas Kimrum Kabupaten Indramayu pada 2023. Ia menyebut, patung Soekarno itu dibuat menggunakan bahan tembaga.
Pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Saat ini, patung Soekarno untuk sementara dicopot, begitu pula patung Mohammad Hatta.
BACA JUGA:Genap 42 Negara Lolos Piala Dunia 2026, Irak Berebut Tiket Lewat Playoff
"Sementara dicopot dulu dua-duanya. Karena itu kan sepasang Soekarno-Hatta," ujarnya.
Dalam hal ini, pihaknya akan menelusuri kembali perajin yang dulu membuat patung tersebut. Krisdiantoro menilai, perbaikan sebaiknya dilakukan oleh perajin yang sama agar hasilnya sesuai dengan bentuk awal.
"Kita sedang menelusuri siapa yang dulu membuatnya," ucap Krisdiantoro.