BACA JUGA:Kolaborasi Sejumlah Organisasi Hadirkan Orphan Outing Class
"Pendekatan beliau tidak hanya bersifat kewilayahan, tapi juga menyentuh sisi antropologis dan sosiologis. Ia membangun stabilitas melalui pemberdayaan masyarakat pesisir dan budaya maritim," jelas Laus.
Menurut Laus, pendekatan yang digunakan Lantamal X mencerminkan sinergi antara kekuatan militer dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dia juga menyoroti peningkatan kerja sama antara Lantamal X dan masyarakat sipil serta lembaga pendidikan, termasuk dalam edukasi lingkungan dan pelestarian laut.
"Kepemimpinan Brigjen Pardosi termasuk dalam kategori partisipatif. Ia bukan tipe pemimpin yang hanya memberi perintah, tapi mau mendengar dan melibatkan semua pihak dalam mencari solusi bersama," ujarnya.