JAKARTA, Weradio.co.id - Seorang kakek meninggal, karena keracunan makanan setelah memakan ayam setengah matang saat berlibur di Kepulauan Canary.
Sebagaimana dilansir thesun.co.uk seperti dibaca Weradio.co.id, menurut hasil pemeriksaan Leslie Green terinfeksi salmonella saat berada di resor Occidental Jandia Playa di Fuerteventura untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-70.
Sopir pengantar barang yang sudah pensiun dari Little Lever, Gtr Manchester, tersebut mengalami komplikasi, termasuk sepsis dan gagal ginjal, dan meninggal di rumah sakit empat pekan kemudian.
Kematiannya pada bulan November disebabkan oleh salmonella dari ayam tersebut, menurut pemeriksaan di Rochdale.
BACA JUGA:Kalah Adu Penalti Lawan Crystal Palace, Liverpool Perlu Tingkatkan Performa
Istrinya yang telah dinikahinya selama 38 tahun, Julie — yang juga dirawat selama seminggu di rumah sakit — mengatakan setelahnya, “Saya masih sulit memahami bagaimana kami bisa berlibur, tetapi Leslie tidak pulang. Sekarang ada lubang menganga di keluarga kami.”
Pihak hotel sudah dihubungi untuk dimintai komentar.
Tragedi Leslie terjadi setelah seorang pria meninggal dunia usai menggigit sandwich brokoli dan sosis hingga tewas di tengah wabah botulisme yang semakin meluas.
Brokoli kini telah ditarik dari peredaran di Italia setelah sembilan orang lainnya dirawat di rumah sakit dengan gejala serupa setelah mengonsumsi makanan yang sama dari sebuah truk makanan.
BACA JUGA:Kopi Liberika Jadi Bagian dari Ekonomi Berkelanjutan di IKN
Luigi Di Sarno, 52, meninggal dunia pada hari Kamis setelah memakan sandwich dari seorang pedagang kaki lima di tepi laut Diamante di Provinsi Cosenza.
Keluarga Di Sarno juga jatuh sakit ketika mereka semua dilarikan ke Rumah Sakit Annunziata di Cosenza, termasuk dua remaja berusia 17 tahun dan dua perempuan berusia 40-an.
Dua pasien dilaporkan dalam kondisi serius ketika mereka tiba di unit perawatan intensif.
Mereka semua menunjukkan tanda-tanda botulisme yang terkait dengan sayuran hijau populer tersebut.
Botulisme adalah kondisi langka yang seringkali dapat mengancam jiwa dan disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum.