"Mereka menerima tugas untuk memeras atau mengintimidasi orang. Ini adalah masalah yang berkembang, berbagai lapisan masyarakat akan terdampak," ujar Engstrom.
Sebelum Gyokeres menandatangani kontrak lima tahunnya dengan Arsenal, presiden Sporting Lisbon, Varandas, mengatakan, "Sporting tidak akan menerima pemerasan dan penghinaan." Gyokeres disebut-sebut siap mogok karena dia yakin klub Portugal tersebut mengingkari janjinya terkait biaya kepindahan.
Kesepakatan dengan Arsenal mengakhiri saga panjang setelah sang penyerang juga dikaitkan dengan klub Liga Inggris lainnya, yakni Manchester United.
Gyokeres tidak kembali ke Sporting untuk pramusim awal bulan ini — dan Varandas mengatakan sang pemain akan menghadapi tindakan disipliner.