Setelah kehancuran tim di menit-menit akhir, kapten klub Robert Andrich menggerutu, "Semua orang bermain untuk diri mereka sendiri, semua orang berlari di lapangan sendiri-sendiri "
"Kami memiliki terlalu banyak pemain yang sibuk dengan hal-hal lain atau hanya memikirkan diri mereka sendiri. Saya tidak tahu apakah saya pernah mengalaminya di Bayer," katanya.
Andrich kemudian menambahkan: "Fase akhir yang membawa bencana merupakan simbol dari situasi kami saat ini."
Perpisahan yang menyakitkan
BACA JUGA:Polri Sudah Menangkap 3.195 Orang Akibat Demo Ricuh, Terbanyak di Jakarta
Ten Hag menyebut kekalahan hari Sabtu itu "tidak dapat diterima", tetapi tentu saja dia pun tidak dapat membayangkan bahwa dia akan menerima pemecatannya hanya dalam waktu 48 jam.
Namun, perkembangan terakhir membuat para petinggi Leverkusen kehilangan kepercayaan pada kemampuannya untuk mewujudkan proyek mereka.
Rolfes mengatakan, "Keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah bagi kami. Tidak ada yang ingin mengambil langkah ini."
"Namun, beberapa pekan terakhir sudah menunjukkan bahwa membangun tim baru yang sukses dengan susunan tim seperti ini tidaklah memungkinkan," katanya.
"Kami sangat yakin dengan kualitas tim kami dan sekarang akan melakukan segala yang kami bisa untuk mengambil langkah selanjutnya dalam pengembangan kami dengan susunan tim yang baru," tambah Rolfes.
Adapun CEO Leverkusen Fernando Carro menambahkan, "Perpisahan di tahap awal musim ini memang menyakitkan, tetapi kami merasa itu perlu."
"Kami tetap berkomitmen untuk mencapai target kami musim ini – dan untuk itu, kami membutuhkan kondisi terbaik di semua level dan di seluruh tim utama," lanjutnya.
"Sekarang, tinggal bagaimana menerapkan dan memanfaatkan kembali kondisi ini sepenuhnya," tutup Carro.