JAKARTA, Weradio.co.id – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong percepatan pembentukan Smart Integrated Dashboard Vokasi sebagai platform terintegrasi untuk mempertemukan kebutuhan industri dengan kurikulum dan keterampilan lulusan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia.
Inisiasi Smart Integrated Dashboard Vokasi merupakan tindaklanjut arahan Presiden pada rapat kabinet tanggal 4–5 November lalu. Presiden menekankan pentingnya revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai salah satu strategi utama pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Perintah Bapak Presiden jelas, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi bukan hanya untuk pasar kerja dalam negeri, tetapi juga untuk pasar kerja luar negeri yang saat ini sangat membutuhkan tenaga terampil,” ujar Menko PMK, Pratikno dalam keterangan pers usai memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) Rapat Tingkat Menteri Percepatan Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, akhir pekan kemarin.
Indonesia menghadapi tantangan serius dalam ekosistem vokasi nasional. Pada tahun 2025, 8 persen pengangguran terbuka merupakan angkatan kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), menunjukkan bahwa lulusan vokasi belum sepenuhnya terserap oleh pasar kerja.
BACA JUGA:Ujian Tulis Tangan Jadi Metode Baru untuk Evaluasi Peserta OKK PWI Jaya 2025
Selain itu, kurikulum dan pelatihan vokasi di banyak lembaga belum selaras dengan standar kompetensi yang dibutuhkan industri, sehingga terjadi kesenjangan keterampilan (skills gap). Institusi pendidikan, pemerintah, dan industri belum memiliki platform terintegrasi yang menyediakan data untuk job matching secara real time maupun perencanaan kurikulum.
Di sisi lain, banyak negara maju mengalami aging society, sehingga mereka membutuhkan tenaga kerja produktif dari luar negeri. Indonesia yang berada dalam periode bonus demografi memiliki peluang besar memasok tenaga kerja berkualitas. Untuk memanfaatkan peluang ini, Indonesia membutuhkan informasi akurat agar skill tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar global.
Smart Integrated Dashboard diharapkan hadir untuk menjawab semua tantangan tersebut melalui pendekatan koordinasi lintas kementerian dan berbasis data, memperkuat sisi supply yakni lulusan sekolah vokasi dengan sisi demandyakni kebutuhan industri secara presisi dan cepat. Ke depan, dashboard ini akan menjadi marketplace talenta vokasi Indonesia yang siap mengisi peluang kerja global.
“Peningkatan job matching menjadi agenda utama. Semua Kementerian/Lembaga punya inisiatif. Dengan dashboard vokasi ini, inisiatif-inisiatif kita satukan dalam satu koordinasi yang kuat dan berbasis data,” jelas Menko PMK.
BACA JUGA:PYC Pertegas Eksistensi Sebagai Lembaga Think Tank
Menko PMK bertindak sebagai Ketua Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) berdasarkan Perpres Nomor 68 Tahun 2022, memastikan pemutakhiran data berjalan konsisten melalui penetapan person in charge di masing-masing K/L.
Keputusan ini juga disepakati dalam RTM yang dihadiri oleh Menko PM Muhaimin Iskandar, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Wamendagri III Wiyagus, Wamenperin Faisol Riza, Wamen P2MI Christina Aryani, Wamenhub Suntana, Ketua BNSP Syamsi Hari, Wakil Ketua Umum KADIN Adi Mahfudz Wuhadji dan perwakilan dari Kementerian/Lembaga lainnya.
Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang diakselerasi melalui inisiatif Smart Integrated Dashboard ini merupakan bagian dari paket besar program peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diusung Presiden—di antaranya Sekolah Rakyat, Sekolah Unggul Garuda, dan revitalisasi sekolah.
“Kita ingin memastikan tidak hanya semua anak Indonesia bersekolah, tetapi juga lulus dengan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan pasar kerja, di dalam maupun luar negeri. Dashboard vokasi adalah salah satu kunci penting untuk mewujudkannya,” tutup Menko PMK.