JAKARTA,Weradio.co.id - Sebuah kapal mata-mata Rusia telah menggunakan laser untuk pertama kalinya untuk mengganggu pilot RAF yang melacak aktivitasnya di dekat perairan Inggris. Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan Inggris John Healey.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa langkah "sangat berbahaya" dari Yantar (kapal Rusia) ditanggapi "dengan sangat serius" oleh pemerintah.
Ia menambahkan bahwa kapal tersebut berada di utara Skotlandia dan telah memasuki perairan Inggris untuk kedua kalinya tahun ini dalam beberapa minggu terakhir.
Inggris akan terus memantau kapal tersebut dan telah "menyiapkan opsi militer jika Yantar mengubah arah," tambahnya.
BACA JUGA:Kemenko PMK Dongkrak Daya Saing Lulusan Vokasi di Pasar Kerja Global
"Pesan saya kepada Rusia dan Putin adalah: kami melihat Anda. Kami tahu apa yang Anda lakukan. Dan jika Yantar berlayar ke selatan minggu ini, kami siap," katanya seperti dikutip Weradio dari BBC.
Healey mengatakan insiden laser terjadi saat Yantar sedang diikuti oleh fregat Angkatan Laut Kerajaan dan pesawat-pesawat Poseidon P-8 Angkatan Udara Kerajaan Inggris yang dikerahkan untuk "melacak setiap pergerakan kapal". Diketahui bahwa insiden tersebut terjadi dalam dua minggu terakhir.
Berbicara dalam konferensi pers di Downing Street, Menteri Pertahanan menambahkan bahwa ia telah mengubah aturan keterlibatan Angkatan Laut Kerajaan agar dapat memantau Yantar lebih dekat "ketika berada di perairan kita yang lebih luas".
Healey mengatakan kapal tersebut, yang mulai beroperasi pada tahun 2015, merupakan bagian dari Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam (GUGI) Rusia, yang dirancang untuk "melakukan pengawasan di masa damai dan sabotase di masa konflik".
BACA JUGA:PYC Gandeng Kemendagri dan Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura
"Kami memiliki opsi militer yang siap jika Yantar mengubah arah. Saya tidak akan mengungkapkannya karena itu hanya akan membuat Presiden Putin lebih bijaksana," katanya.
Ketika ditanya tentang risiko yang ditimbulkan oleh laser, Healey menjawab: "Apa pun yang menghalangi, mengganggu, atau membahayakan pilot yang bertanggung jawab atas pesawat militer Inggris sangatlah berbahaya."
Jawaban Rusia
Kedutaan Besar Rusia merilis pernyataan yang menyatakan bahwa pihaknya "tidak tertarik dengan komunikasi bawah laut Inggris".
"Tindakan negara kami tidak menyentuh kepentingan Inggris dan tidak bertujuan untuk merusak keamanannya," demikian pernyataan tersebut.