JAKARTA, Weradio.co.id - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menggelar lokakarya penanganan krisis dalam kehumasan “Peran dan Tanggung Jawab PR dalam Menjaga dan Menguatkan Reputasi Organisasi” di Aula Lantai 4, Uhamka Limau, Jakarta, awal pekan ini.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka, Andys Tiara, mengatakan kegiatan ini bertujuan melatih mahasiswa mampu menghadapi situasi krisis. “Acara ini sangat bermanfaat terutama buat mahasiswa ilmu komunikasi yang memang concern-nya menjadi humas. Humas bukan hanya sekadar ngomong tapi bagaimana menghadapi situasi krisis,” kata Andys saat diwawancarai.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Dekan I FISIP Uhamka, Farida Hariyati. Melalui lokakarya itu, mahasiswa mendapatkan materi serta melakukan simulasi penanganan krisis dalam komunikasi. Mahasiswa juga mendapatkan kiat agar tenang atau mampu mengendalikan emosi serta memainkan bahasa verbal dan non verbal.
Pemateri workshop tersebut adalah pendiri dan CEO Udari, Bambang Moegono. Dalam lokakarya itu, Bambang mengatakan seorang humas atau public relation (PR) memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan menguatkan reputasi organisasi.
“Seorang humas perlu memiliki keterampilan komunikasi, pengambilan keputusan, serta kepemimpinan dalam kondisi genting,” kata lelaki yang kerap disapa Bems itu. Bems juga menekankan pentingnya seorang humas untuk menaati etika dan menjaga integritas dalam menjalankan perannya sebagai penyampai informasi.
Selain sesi materi, kegiatan ini dilanjutkan dengan simulasi menghadapi jurnalis saat organisasi tempat humas itu bernaung menghadapi situasi krisis. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan diminta merespons skenario darurat yang telah disiapkan panitia.
Situasi dibuat tegang, lengkap dengan tekanan waktu dan perubahan kondisi untuk menguji kesiapan mental mahasiswa. Salah satu peserta, Faizal. mengaku mendapat banyak ilmu baru dari pelatihan tersebut.
“Simulasinya terasa sangat nyata. Kami belajar bagaimana koordinasi dan komunikasi bisa menentukan keberhasilan penanganan krisis,” katanya.
BACA JUGA:KDM Kritik Sentralisasi Pajak yang Bikin Pendapatan Jabar Beda Jauh dengan DKI
Melalui workshop itu, pihak Uhamka berharap mahasiswa tak hanya mendapatkan teori, tapi juga pengalaman nyata yang menjadi bekal saat memasuki dunia profesional.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momen bagi mahasiswa untuk belajar, berlatih, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi situasi krisis.