SURABAYA, Weradio.co.id — Upaya penguatan sektor hulu industri gula nasional terus bergulir. Koperasi Kana melalui anak usahanya, PT Pangan Jaya Baya, menjalin kerja sama strategis dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) untuk pengembangan penanaman dan budidaya tebu skala besar di Jawa Timur.
Kolaborasi ini diposisikan sebagai langkah struktural untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri gula dalam negeri. Proyek yang dirancang mencakup pengelolaan lahan tebu seluas sekitar 22 ribu hektar yang tersebar di sejumlah wilayah Jawa Timur.
Selain menargetkan peningkatan pasokan bahan baku, program ini juga diproyeksikan menyerap hingga 60 ribu tenaga kerja, sehingga berpotensi memberi dampak ekonomi langsung bagi daerah sentra pertanian dan rantai nilai agribisnis.
Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Presiden Komisaris Kana Group Jonathan Danang Wardhana dan Dekan Fakultas Pertanian UGM Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., di Graha Wardhana, Surabaya, Senin 22 Desember 2025. Penandatanganan tersebut menandai keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam proyek agribisnis berskala industri.
BACA JUGA:Pep Guardiola Ancam Pemain Man City yang Kegendutan setelah Perayaan Natal
Jonathan Danang Wardhana menilai kemitraan dengan institusi akademik menjadi elemen penting dalam memperkuat fondasi bisnis pangan. Menurutnya, kolaborasi ini diarahkan untuk mendorong peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, serta keberlanjutan pasokan bahan baku gula domestik.
Dalam konteks lebih luas, pengembangan tebu di Jawa Timur diharapkan berkontribusi pada stabilisasi pasokan gula nasional dan pengurangan ketergantungan impor dalam jangka menengah hingga panjang.
Dari sisi akademik, Jaka Widada menyebut kerja sama ini sebagai ruang penerapan riset secara langsung di sektor industri. Faperta UGM akan terlibat melalui pendampingan teknis, penguatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengembangan inovasi budidaya berbasis riset. Sinergi tersebut, menurutnya, dapat menjadi contoh integrasi antara dunia akademik dan industri.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pangan Jaya Baya Ahmad Risdiannoor Wardhana menjelaskan bahwa fokus kerja sama berada pada optimalisasi sektor hulu. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah teknik penanaman tebu ringpit, yang diklaim mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat dibandingkan metode konvensional, sekaligus menekan biaya produksi.
BACA JUGA:12 Tim Putra dan Putri Ramaikan Proliga Musim yang Baru Mulai 8 Januari 2026
Ia menambahkan, proyek ini dirancang sebagai model pengelolaan tebu terintegrasi yang melibatkan petani, tenaga kerja lokal, dan dukungan akademisi. Dengan pendekatan tersebut, rantai pasok tebu diharapkan menjadi lebih kuat dan berkelanjutan, dari hulu hingga hilir.
Ke depan, PT Pangan Jaya Baya dan Faperta UGM menargetkan terciptanya sistem budidaya tebu yang modern dan terstandar. Selain memperkuat daya saing industri gula nasional, kerja sama ini juga diproyeksikan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.