JAKARTA, Weradio.co.id - Anggota Ekstrakurikuler Pencinta Alam (Elpala) SMA Negeri 68 Jakarta bersama Paguyuban Alumni SMA 68 yang diketuai Iqbal Wilis, menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana di Sumatera.
Bantuan tersebut berupa bahan makanan dan susu yang akan dikirim melalui Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Penyerahan bantuan dilakukan, Sabtu, 20 Desember 2025, dan diberangkatkan menggunakan KRI Semarang 594 pada Senin, 22 Desember 2025.
Kapal perang TNI AL itu akan membawa bantuan menuju wilayah terdampak bencana sebagai bagian dari operasi kemanusiaan nasional.
BACA JUGA:Longsor Bikin Sungai Aek Godang di Sibolga Jadi Dangkal
Pendiri Elpala SMA 68 Jakarta, Dar Edi Yoga, turut mendampingi langsung proses penyerahan bantuan. Dia menegaskan, aksi ini merupakan wujud kepedulian lintas generasi keluarga besar SMA 68 terhadap saudara-saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah.
“Ini bukan sekadar pengiriman logistik, tetapi juga pesan moral bahwa para pelajar dan alumni tidak tinggal diam melihat penderitaan di daerah bencana,” ujar Dar Edi Yoga di sela kegiatan.
Dari unsur pelajar, Elpala SMA 68 diwakili langsung oleh Ketua Elpala, Dafa Maheswara beserta Tiffany Sheena, Galuh Parto Legawa, Muhamad Sabil, Naufal Chidqi Kamil, dan Syahira Putria Adantie. Dafa menyampaikan, keterlibatan anggota Elpala menjadi bagian dari pembelajaran nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, dan solidaritas kebangsaan.
“Kami ingin belajar langsung tentang arti empati dan tanggung jawab sosial. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para korban bencana,” kata Dafa.
BACA JUGA:Ancaman untuk Jakarta, Kota Terpadat Nomor Satu di Dunia
Sementara itu, Paguyuban Alumni SMA 68 menyatakan dukungannya terhadap keterlibatan aktif generasi muda dalam aksi kemanusiaan.
Alumni menilai kolaborasi ini memperkuat ikatan emosional antara pelajar, alumni, dan masyarakat luas.
Pengiriman bantuan melalui KRI Semarang-594 dipilih untuk memastikan distribusi berjalan aman dan tepat sasaran. Diharapkan, bantuan tersebut dapat segera diterima oleh masyarakat terdampak dan menjadi bagian dari upaya pemulihan pascabencana di Sumatera.