Suku Bunga AS Turun, Harga Bitcoin Bisa Tembus Rp 2 Miliar Lagi?
Harga Bitcoin bergerak relatif stabil dan cenderung naik tipis setelah The Fe) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.-Weradio.co.id-Investing Com Id
Riwayat pergerakan Bitcoin menunjukkan, pemotongan suku bunga tidak selalu berujung pada reli harga. Justru, euforia pasar kerap diikuti aksi jual besar-besaran. Terakhir kali The Fed memangkas suku bunga pada 18 Desember 2024, harga Bitcoin berada di sekitar US$ 106.000 sebelum merosot 30% dalam beberapa minggu berikutnya.
BACA JUGA:Dominasi Bitcoin Turun, Musim Altcoin Kembali?
Kini, dengan BTC Kembali bertengger di atas US$ 117.000, para pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap potensi terulangnya pola serupa.
Fyqieh Fachrur menambahkan, tren arus masuk ke ETF Bitcoin spot dapat menjadi faktor penentu pergerakan jangka menengah.
“Minat institusi lewat ETF menjadi bukti bahwa Bitcoin semakin dilihat sebagai aset lindung nilai terhadap pelemahan dolar dan inflasi. Selama sentimen makro tetap dovish, ruang kenaikan BTC masih terbuka lebar,” kata Fyqieh Fachrur.
The Fed memproyeksikan suku bunga bisa turun ke 3,6% pada akhir 2025, dengan kemungkinan dua kali pemangkasan tambahan dalam beberapa bulan ke depan. Jika proyeksi ini terealisasi, aset berisiko termasuk kripto diperkirakan akan mendapat dorongan positif.
BACA JUGA:Pasar Kripto Waspada, Bitcoin Bertahan, Altseason Mulai Terlihat
Namun, ketidakpastian geopolitik dan tekanan politik domestik di AS tetap menjadi variable yang perlu dicermati investor.
Dalam kondisi ini, Bitcoin dipandang berperan ganda, sebagai aset spekulatif dengan potensi pertumbuhan, sekaligus sebagai instrumen lindung nilai terhadap risiko makroekonomi.