Hold Saham DADA Sekuat Baja!

Hold Saham DADA Sekuat Baja!

Vanguard dikenal sebagai institusi global yang portofolionya selalu tumbuh dua digit setiap tahun, berkat strategi investasinya yang disiplin, konsisten, dan fokus pada aset yang likuid serta prospektif.-weradio.co.id-Dada

JAKARTA, Weradio.co.id – Saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) dinilai layak untuk di-hold dalam jangka panjang, yaitu menuju Rp230.000 per lembar dan kapitalisasi pasar (market cap) USD 100 miliar. Untuk itu, Vanguard Group mulai melirik saham DADA.

Rumor yang beredar di kalangan pasar modal Indonesia menyebutkan bahwa Vanguard Group, pengelola dana terbesar di dunia dengan portofolio setara 50 kali APBN RI, mulai melirik saham DADA.

Vanguard dikenal sebagai institusi global yang portofolionya selalu tumbuh dua digit setiap tahun, berkat strategi investasinya yang disiplin, konsisten, dan fokus pada aset yang likuid serta prospektif.

Isu yang berkembang, pengendali saham DADA telah sepakat menurunkan porsi kepemilikan saham demi membuka free float (kepemilikan saham oleh publik) lebih besar.

BACA JUGA:VIVO dan BP Mendadak Batal Beli BBM dari Pertamina Ini Alasannya

Artinya, semakin banyak saham DADA yang beredar di publik dan institusi. Inilah skema yang disukai Vanguard: free float besar, transaksi ramai, dan likuiditas tinggi.

Kenapa Vanguard Suka Free Float Besar?

Jika dibedah kepemilikan Vanguard di berbagai emiten global, seperti Microsoft, Apple, Mitsubishi, Meta, Kajima hingga NVIDIA, polanya sama. 1) Free float publik dan beberapa fund sebagai mayoritas. 2) Porsi pengendali saham dan founder diperkecil. 3) Transaksi harian sangat 2x super likuid.

Strategi ini membuat Vanguard bisa dengan mudah mempunyai kemampuan likuiditas yang kuat dari saham, kapan pun tanpa mengganggu harga secara ekstrem. “Warung saham” selalu ramai, dagangan selalu laku. Itulah jurus klasik Vanguard dalam menjaga perputaran asetnya.

Kenapa DADA Menjadi Target Tepat?

Pertama, akses ke aset properti premium. Melalui DADA, investor asing bisa masuk ke lahan komersial Jakarta CBD (Sudirman–Thamrin–Segitiga Emas) yang nilainya masih sangat undervalue dibandingkan dua kota di Jepang: Tokyo atau Osaka.

BACA JUGA:Pemprov DKI Habiskan Rp 4,1 Miliar untuk Pemutihan Ijazah 1.238 Peserta Didik

Kedua, dukungan Pemerintah Indonesia. Dengan adanya insentif pajak, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), dan penggelontoran dana ratusan triliun untuk sektor riil, properti Indonesia sedang berada di momentum emas.

Ketiga, potensi lonjakan valuasi. Jika rumor akuisisi ini benar, target minimal harga Rp230.000 per lembar saham bisa terwujud. Kapitalisasi pasarnya bisa menembus USD 100 miliar, dibagi 7,4 milyar lembar saham sehingga valuasinya USD13,5 per lembar. Hal ini menjadikan Diamond Citra Propertindo (DADA) menjadi salah satu perusahaan properti paling berharga di Asia.