Endang Akui Omzet Gudegnya Meningkat karena Melek Teknologi

Endang Akui Omzet Gudegnya Meningkat karena Melek Teknologi

Tangerang, Weradio.co.id

 

Sangat penting bagi para pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk 'melek' teknologi digital. Para pelaku UMKM  juga tidak perlu takut terjun ke dunia digital selama mereka memiliki modal untuk menghadapi literasi digital.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi bertajuk Peran Teknologi Digital Dongkrak Pertumbuhan Bisnis UMKM, Rabu (25/06/2025), di Scientia Square Park, Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.

Diskusi ini merupakan kerja sama antara situs online makansedap.id, dan Indosat, Telkomsel, Telkom Indonesia, serta Indomart.

Dalam acara yang dipandu wartawan senior Edo Rusyanto itu, hadir sebagai pembicara perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Tita Ayuditya Surya dan pelaku UMKM Nasi Gudeg, Sambal, dan Basreng Cemal-Cemil Endang Hartiyanti.

Menjawab pertanyaan Weradio.co.id tentang alasannya memanfaatkan teknologi digital di dalam usahanya, Endang mengatakan, "Teknologi digital sangat membantu saya untuk menjangkau dan memperkenalkan brand milik saya ke market yang lebih luas."

Perempuan berjilbab tersebut mengakui  omzet penjualannya melonjak hingga 40%, semenjak dia rutin mempromosikan produk kulinernya melalui online. 

Endang memulai bisnis kulinernya saat pandemi Covid 19 tahun 2020.  "Saat itu, saya berpikir bagaimana caranya ekonomi bisa tumbuh. Saya dapat inspirasi dari Ibu Rudi, yang membuat sambal. Saya merasa saya juga bisa  membuatnya," tuturnya.

Dia menambahkan, “Awalnya saya pakai cara getok tular, menjual secara offline dari teman ke teman, dan sering ikut bazar.  Berkat bantuan-anak-anak, usaha saya bertransformasi ke digital, mulai dari Whatsapp atau WA hingga sekarang sudah merambah  ke e-commerce. Dengan teknologi kami bisa menjangkau antarkota, antarpulau, bahkan antarnegara . Teknologi juga bisa jadi senjata rahasia untuk bertahan. Yang penting produknya dipatenkan legalitasnya."

Dengan melek teknologi Endang juga bisa mengantisipasi pesanan fiktif. "Melek teknologi membuat saya bisa menggunakan M-Banking untuk mengecek apakah uang muka (DP) yang dikirimkan pemesan sudah benar ditransfer. Saya memang menerapkan DP 50 persen dari setiap pemesanan," aku Endang.

Sedangkan Tita Ayuditya Surya menegaskan, pelaku UMKM  tidak perlu takut terhadap teknologi selama mereka memiliki modal untuk menghadapi literasi digital.

Menurut Tita, selama ini masih ada keraguan karena ada hambatan yang  membuat masyarakat  enggan mencoba teknologi digital. 

"Mereka berpikir harus ada investasi dengan membeli hape, atau komputer, atau kuota, " sebutnya. "Mereka juga berpikir teknologi itu membutuhkan waktu, takut data dicuri, dan juga ada kesenjangan ketrampilan."