Final IBL 2025 Jadi Pertarungan antara Dua Sahabat

Shooting guard Pelita Jaya Jakarta Agassi Goantara (paling kiri) akan bertarung melawan sahabatnya, shooting guard Dewa United Banten Kaleb Ramot (paling kanan) pada final IBL Gopay 2025 tanggal 17 dan 19 Juli 2025. --Weradio.co.id/Agus Riyanto
JAKARTA, Weradio.co.id - Final Indonesian Basketball League (iBL) Gopay 2025 bakal menjadi arena pertarungan antara dua sahabat, Agassi Yeshe Goantara dan Kaleb Ramot Gemilang. Namun, keduanya bakal menjunjung sportivitas dan profesionalisme.
Agassi dan Kaleb pernah bermain di klub yang sama, Stapac Jakarta, pada periode 2018-2020. Namun di final IBL 2025, shooting guard berusia 25 tahun Agassi akan membela juara bertahan Pelita Jayakarta, sementara shooting guard berusia 34 tahun Kaleb mengusung bendera Dewa United Banten.
"Aku dan Kaleb sama-sama datang dari klub yang memiliki kultur juara, Stapac. Jadi, kalau sekarang bisa bertemu Kaleb lagi adalah satu kehormatan buat aku. Dulu juga Kaleb salah satu pemain yang aku kagumi. Dia salah satu pebasket terbaik di Indonesia," kata Agassi di hadapan para wartawan, termasuk Weradio.co.id, Senin, 14 Juli 2025.
"Tapi, sekarang, kami sudah tidak memakai seragam yang sama. Jadi, kalau di luar lapangan kami tetap bersahabat. Tapi, begitu bola di lempar ke udara, itu bukan lagi tentang persahabatan. Kami akan menunjukkan permainan yang fair play, sportmanship. Penonton bakal menyaksikan pertandingan yang seru dan enjoy, " tegas Agassi, most valuable player (MVP) IBL 2025.
Agassi berharap bisa membawa Pelita Jaya juara lagi, sekalipun dia menyadari itu tidak akan mudah. Maklum, selain punya Kaleb, menurut Agassi, Dewa United juga punya sederet pemain bagus seperti Arki Dikania Wisnu, Joshua Ibarra, Gelvis Solano, dan Jordan Adams
Agassi juga menilai, kemenangan Pelita Jaya atas Dewa United di musim reguler atmosfer nya akan sangat berbeda dengan pertandingan final.
“Intensitas pertandingan final tentu berbeda dan kami mencoba untuk bisa meredam gaya bermain Dewa United,” ujar pemilik tinggi 1,87 meter ini.
Kaleb pun senang bisa bertemu Agassi lagi, meskipun mereka kini berseberangan. "Saya ingat dulu waktu final main bareng Agassi, dia masih umur 19 tahun. Saya sudah tua, tapi dengan umur setua ini saya masih bisa bertemu Agassi di final,' tukas Kaleb.
"Agassi pemain yang levelnya sudah MVP. Sama seperti saya. Tapi, saya juga akan profesional. Di luar lapangan kami sahabatan, tapi saya ingin Dewa United juara. Kami sudah tiga kali terhenti di semifinal. Sekarang saatnya kami mengangkat trofi juara," tegas Kaleb.
Rekor pertemuan kedua tim menunjukkan bahwa Pelita Jaya mencatat dua kemenangan dengan skor 96-85 dan 89-85 atas Dewa United Banten.
Namun, Pelatih Dewa United Pablo Favarel menegaskan bahwa permainan anak didik sekarang jauh lebih solid sehingga pelatih asal Venezuela ini yakin timnya bisa berkompetisi dengan Pelita Jaya untuk meraih gelar juara.
“Saya senang kami sampai ke final, tetapi kami belum puas. Kami siap meraih kemenangan di final,” tegas Pablo Pavarel.
Pelita Jaya lebih berpengalaman tampil di final dan mereka sudah empat kali juara. Meski demikian, Pelatih Pelita Jaya Justin Tatum menegaskan bahwa timnya harus tetap fokus dan membumi. Tatum menekankan pentingnya menjaga intensitas permainan menghadapi Dewa United.
Konsisten dan disiplin