Alasan Sugeng Wahyudi Siapkan Agenda Diskusi Budaya, Musik, dan Film, Ini Penjelasannya

Alasan Sugeng Wahyudi Siapkan Agenda Diskusi Budaya, Musik, dan Film, Ini Penjelasannya

Ketua Divisi Film dan Media Baru Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jakarta, Sugeng Wahyudi, mengumumkan rencana kegiatan mendatang yang fokus pada diskusi tentang budaya, musik, dan film.-Weradio.co.id-Sugeng Wahyudi

JAKARTA, Weradio.co.id – Ketua Divisi Film dan Media Baru Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, Sugeng Wahyudi, 50 tahun, mengumumkan rencana kegiatan mendatang yang fokus pada diskusi tentang budaya, musik, dan Film.

Sugeng juga menegaskan komitmennya untuk memajukan Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi), lembaga kebudayaan yang berada di bawah naungan NU.

Lesbumi yang didirikan pada 28 Maret 1962 berfungsi sebagai wadah bagi seniman dan budayawan NU untuk mengembangkan seni dan budaya serta merespons modernisasi dan pengaruh budaya Barat.

“Lesbumi bertujuan melestarikan seni dan budaya tradisional Indonesia sekaligus menjadikannya sarana dakwah Islam,” ujar Sugeng yang juga dikenal sebagai penulis skenario film layar lebar Malam Para Jahanam (2023).

BACA JUGA:Harga Bitcoin dan Ethereum Melemah, Apakah Tren Bullish Berakhir?

Sugeng menjelaskan, Lesbumi merupakan tempat berkiprahnya para seniman NU dalam menyalurkan ekspresi keagamaan melalui seni. Pendirinya adalah tokoh perfilman nasional seperti Djamaludin Malik, Asrul Sani, dan Usmar Ismail yang memiliki visi menjadikan seni sebagai ekspresi religius. Sugeng yang mendampingi sutradara Garin Nugroho sejak tahun 2000, berharap Lesbumi dapat kembali aktif dan dikenal luas oleh masyarakat.

“Rencana ke depan kami ingin Lesbumi memberikan edukasi tentang film, budaya, dan musik, khususnya mengenai kreativitas dan teknologi baru di bidang film,” ujar Sugeng.

Belum lama ini, Lesbumi PWNU Jakarta menggelar acara perdana bertajuk Ngaji Budaya dan Diskusi di Kantor PWNU II, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu, 10 Agustus 2025. Forum ini merupakan ruang terbuka yang memadukan diskusi keislaman dengan ekspresi seni dan budaya, menandai inisiatif baru untuk menyemai nilai-nilai Islam melalui pendekatan kebudayaan.

Acara yang mengangkat tema Membaca Pendiri Lesbumi ini diisi dengan pemutaran film karya pendiri Lesbumi, Tauhid, diskusi terbuka, pembacaan puisi, serta penampilan kesenian lokal bernuansa Islami. Acara dibuka oleh Ketua Lesbumi Jakarta, H Ahmad Yusuf, dan laporan dari Ketua Pelaksana, Adipatilawe.

BACA JUGA:Realisasi Pertumbuhan Ekonomi di Atas Ekspetasi, Kadin Apresiasi Kerja Pemerintah

Turut hadir sejumlah tokoh ulama, budayawan, dan akademisi, termasuk Ketua Lesbumi PBNU, KH M. Jadul Maula, yang menegaskan bahwa seni dan budaya telah menjadi sarana dakwah yang hidup dalam sejarah Islam di Nusantara