Pemkot Bandung Siapkan 6 Titik Evakuasi Antisipasi Gempa Sesar Lembang

Pemkot Bandung Siapkan 6 Titik Evakuasi Antisipasi Gempa Sesar Lembang

Sesar Lembang dikhawatirkan aktif lagi sehingga menimbulkan gempa di beberapa wilayah-X-

 

JAKARTA,Weradio.co.id - Sesar lembang menjadi momok menakutkan buat masyarakat Bandung dan sekitarnya. Soalnya, sesar lembang sempat aktif pada saat gempa menghantam Jabar beberapa hari lalu.

Untuk mengantisipasi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), menyiapkan enam lokasi evakuasi jika terjadi gempa akibat aktivitas Sesar Lembang.

Wakil Wali Kota Bandung Erwin menyebut enam titik evakuasi tersebut yakni Taman Tegalega, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gasibu, Alun-Alun Kota Bandung, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), dan Lapangan Olahraga Arcamanik.

“Dampak gempa bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat. Oleh karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif,” kata Erwin seperti dikutip Weradio.co.id dari antara.

BACA JUGA:Ruben Amorim Akui Manchester United bakal Alami Kesulitan Besar saat Tandang ke Fulham

Menurut dia, kebijakan ini sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Bencana. Erwin menegaskan, potensi bencana Sesar Lembang tidak bisa dianggap sepele karena lokasinya berdekatan dengan kawasan perkotaan padat penduduk.

Ia menjelaskan, ancaman Sesar Lembang telah masuk dalam program prioritas RPJMD Kota Bandung.

“Pemkot Bandung juga membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai lembaga khusus agar koordinasi lintas sektor lebih optimal,” katanya.

Selain itu, pemetaan wilayah rawan gempa dilakukan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Pemetaan ini menjadi dasar untuk menentukan prioritas pembangunan serta edukasi masyarakat.

BACA JUGA:PSSI Mulai Bangun Ekosistem Sepak Bola Inklusif melalui Liga 4 di Kota Depok

"Pemkot Bandung juga menggencarkan edukasi kesiapsiagaan dengan simulasi evakuasi di sekolah, perkantoran, hingga lingkungan warga," ujarnya.

Ia menambahkan, kolaborasi dengan akademisi dan komunitas menjadi kunci keberhasilan mitigasi. Erwin pun mengingatkan masyarakat agar tetap tenang namun waspada.

“Kesiapsiagaan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan langkah bijak melindungi diri dan keluarga. Mulailah dari hal kecil, seperti tahu jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana,” kata dia.