BACA JUGA:Raih Runner Up, Anjali Kirana Junarto Ingin Ketemu Sekali Lagi
Keterbatasan Edukasi dan Literasi Masyarakat
Pustakawan memiliki peran strategis dalam edukasi dan peningkatan literasi masyarakat, termasuk kelompok marjinal.
Jika pustakawan tidak diberdayakan, upaya transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosia menjadi tidak efektif. Masyarakat yang membutuhkan edukasi dan akses pengetahuan pun menjadi kurang terlayani.
Saatnya Berbenah
Marginalisasi pustakawan bukanlah takdir. Momentum Hari Pustakawan harus menjadi titik balik untuk merevitalisasi peranp ustakawan di era digital. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan memastikan implementasi yang adil.
Pimpinan lembaga harus membuka ruang partisipasi pustakawan dalam pengambilan keputusan. Dan, yang terpenting, pustakawan sendiri harus berani bertransformasi—menjadi agen perubahan, inovator literasi, dan pengelola pengetahuan yang profesional.
BACA JUGA:Koperasi Kana Gelar Pelatihan Kepemimpinan di MarkPlus Jakarta
Mari kita akhiri stigma “tukang dorong mobil mogok”. Pustakawan adalah penggerak utama literasi dan pengetahuan bangsa. Jika kita terus membiarkan mereka terpinggirkan, maka yang rugi bukan hanya profesi pustakawan, melainkan masa depan literasi Indonesia.