Media sosial seharusnya tidak lagi sekadar hiburan, tetapi menjadi ruang belajar politik yang nyata, yang membekali pemilih muda untuk membuat keputusan berbasis informasi dan berpikir kritis.
Dengan strategi yang tepat, media sosial dapat bertransformasi menjadi platform pembelajaran politik yang efektif bagi pemilih pemula dan memperkuat demokrasi Indonesia. Dari sudut pandang saya, generasi muda bukan hanya penonton, tetapi aktor utama yang akan menentukan arah politik bangsa.
Jika mereka dibimbing dengan baik, mereka bisa menjadi agen perubahan yang mampu mendorong demokrasi Indonesia ke arah yang lebih sehat, inklusif, dan cerdas.
* Penulis adalah mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta