Inkonsistensi Jadi Penyebab Kekalahan Timnas Voli Putra Indonesia dari Thailand

Timnas voli putra Indonesia kalah 1-3 dari Thailand pada pertandingan pertama SEA Men's V League 2025 di Filipina, Rabu, 9 Juli 2025.--Dok AVC
JAKARTA, Weradio.co.id - Inkonsistensi menjadi salah satu penyebab timnas bola putra Indonesia mengalami kekalahan pada pertandingan pertama SEA Men's V League 2025 di Candon City Arena, Candon, Ilocos Sur, Filipina, Rabu, 9 Juli 2025. Tim Merah Putih kalah 1-3 (25-22, 21-25, 22-25, 20-25) dari musuh bebuyutan Thailand.
Indonesia sempat unggul di set pertama dengan skor 25-22. Namun, mereka gagal menjaga momentum sehingga harus kehilangan tiga set berikutnya.
Asisten pelatih timnas voli putra Indonesia Erwin Rusni mengakui, para pemain Indonesia tampil tidak konsisten.
"Anak-anak tidak konsisten untuk mempertahan poin demi poin. Tidak stabil . Masih naik turun," kata Erwin Rusni saat dihubungi Weradio.co.id, Rabu, 9 Juli 2025.
Dia juga tidak bisa memahami mengapa Rivan Nurmulki dan kawan-kawan bermain tidak konsisten.
"Saya juga kurang paham kenapa anak-anak bisa seperti ini. Di set awal mereka bisa menjaga poin dengan baik, tetapi selanjutnya berubah drastis," kata Erwin Rusni, yang mantan toser timnas Indonesia.
Padahal, Pelatih Indonesia Jiang Jie sudah menurunkan pemain-pemain andalan seperti Rivan Nurmulki, Dio Zulfikri, Boy Arnez Arabi, Jasen Natanael, Hendra Kurniawan, dan Farhan Halim.
Sedangkan Doni Haryono absen akibat cedera bahu. Doni hanya berada di pinggir lapangan.
Di lain pihak, Thailand tampil solid dengan permainan agresif dan pertahanan rapat yang menyulitkan para pemain Indonesia.
Bagi Thailand, kemenangan ini bukan hanya menjadi pembuka yang manis, tapi juga pembalasan atas kekalahan mereka dari Indonesia pada ajang AVC Nations Cup 2025 di Bahrain bulan lalu. Saat itu, Indonesia menang dramatis 3-2 atas Thailand.
SEA V League 2025 menjadi ajang penting untuk mengukur kesiapan timnas voli putra Indonesia menuju kompetisi tingkat Asia.
Kekalahan ini akan menjadi catatan penting bagi tim pelatih dalam memperbaiki performa pada laga-laga selanjutnya.
Sebanyak lima negara berpartisipasi dalam edisi kali ini, yaitu Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Kamboja. Format round robin digunakan, artinya setiap tim akan saling berhadapan satu sama lain di babak penyisihan.
Setiap pertandingan menjadi krusial karena selain perebutan gelar, peserta juga berusaha menghindari degradasi ke SEA V League Challenge.