Ini Alasan Kuat Mendur Bersaudara Layak Sandang Gelar Pahlawan Nasional

Ini Alasan Kuat Mendur Bersaudara Layak Sandang Gelar Pahlawan Nasional

Frans Mendur (kiri) dan Alex Mendur, dua wartawan foto pemberani yang menjadi saksi mata sekaligus penjaga ingatan visual bangsa saat Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945-Weradio.co.id-Google

JAKARTA, Weradio.co.id – Di tengah gegap gempita Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, dua sosok bersaudara berlari melawan waktu dan risiko demi satu hal. Mereka mengabadikan sejarah untuk anak cucu bangsa. Mereka adalah Frans Mendur dan Alex Mendur, dua wartawan foto pemberani yang menjadi saksi mata sekaligus penjaga ingatan visual bangsa.

Tanpa tembakan, tanpa pidato, tanpa seragam militer Frans dan Alex berjuang melalui lensa kamera. Saat Jepang masih melarang peliputan politik dan tentara pendudukan masih berkeliaran, Frans nekat mengangkat kameranya dan menjepret momen ketika Ir Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Foto-foto itu kini menjadi satu-satunya bukti visual resmi detik-detik proklamasi. Tanpa keberanian Frans dan Alex, dunia hanya bisa membayangkan momen bersejarah itu. Tak ada arsip, tak ada gambar, hanya kata-kata. Tapi berkat keduanya, sejarah kini punya wajah.

Sayangnya, nama mereka belum diabadikan secara layak oleh negara yang mereka perjuangkan lewat kamera. Hingga hari ini, Frans dan Alex Mendur belum menyandang gelar Pahlawan Nasional, walaupun jasa mereka tak ternilai dan abadi dalam setiap buku sejarah, setiap museum kemerdekaan, dan setiap ingatan anak bangsa.

BACA JUGA:Marsma Fajar Adriyanto Meninggal Dunia pada Kecelakaan Pesawat Latih di Ciampea

"Apalah arti sebuah proklamasi, jika tak bisa diwariskan? Dan, apa artinya warisan jika tak ada yang menyelamatkannya," tegas Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia, Dar Edi Yoga, didampingi Sekjen Forum Pemred Media Siber Undonesia, Penerus Bonar Karo-Karo, Minggu, 3 Agustus 2025.

Tanpa keberanian mereka, kata Dar Edi Yoga, bangsa ini tak akan mempunyai wajah bagi hari kemerdekaannya. Foto-foto itu adalah warisan visual paling berharga, tapi ironisnya, para pewarisnya belum diakui secara sah oleh negara sebagai pahlawan.

Penerus Bonar Karo-Karo, menambahkan, Forum Pemimpin Redaksi Media Siber Indonesia akan menginisiasi pembentukan Komite Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Frans dan Alex Mendur, serta melakukan konsolidasi bersama organisasi pers, sejarawan, dan masyarakat sipil.

"Kami tidak akan membiarkan sejarah dicatat tanpa keadilan. Sudah saatnya negara menghargai jasa para jurnalis yang turut berjuang dengan cara mereka sendiri," ujar Bonar.

BACA JUGA:Pengibaran Bendera One Piece Bikin Heboh Indonesia, Apa Itu Jolly Roger?

Sudah waktunya bangsa ini menengok ke belakang, bukan untuk bernostalgia, tapi untuk menegakkan keadilan sejarah. Mereka bukan hanya wartawan. Mereka adalah pejuang sunyi yang memilih kamera sebagai senjata dan memori bangsa sebagai medan tempur.


Fotografer Frans Mendur bersama saudara kandungnya Alex Mendur mengabadikan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. -Weradio.co.id-Google

Kini, saat Indonesia merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesia, pantaskah bangsa ini terus membiarkan Frans dan Alex Mendur hanya dikenang dalam bisik sejarah?

Sudah saatnya negara mengangkat mereka sebagai Pahlawan Nasional. Sebab. tanpa mereka, masyarakat tidak bisa melihat Indonesia lahir.