Prof Asnawi: CKG di Sekolah Dapat Dioptimalisasi Melalui Puskesmas

Prof Asnawi: CKG di Sekolah Dapat Dioptimalisasi Melalui Puskesmas

Ilustrasi: Seorang siswa SD sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. --Instagram Kemenkes RI

JAKARTA, Weradio.co.id - Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prof Asnawi Abdullah mengatakan, cakupan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah dapat dioptimalkan karena hampir seluruh wilayah Indonesia telah memiliki Puskesmas.

Puskesmas sendiri selama ini juga menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

"Rata-rata sekolah SD, SMP, SMA sudah memiliki kerja sama dengan Puskesmas. Insyaallah semua warga sekolah dapat dilayani dengan baik," kata Prof Asnawi Abdullah di sela-sela kick off CKG di Tangerang Selatan, seperti dikutip Weradio.co.id dari Antaranews.com, Senin, 4 Agustus 2025.

Pemeriksaan, lanjut Asnawi, akan dilakukan secara bergiliran agar tidak mengganggu kegiatan belajar di sekolah. "Hari ini misalnya kelas 1, besok kelas berikutnya, dan seterusnya," jelasnya.

BACA JUGA:232.349 Siswa Madrasah di Jakarta Jadi Target Cek Kesehatan Gratis Sekolah

Menurut dia, program CKG di sekolah akan menjadi agenda tahunan yang dilakukan setiap awal tahun ajaran.

Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyampaikan bahwa pelaksanaan CKG di sekolah akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dengan proses pemeriksaan berlangsung bertahap hingga Desember 2025.

"Kalau pelaksanaannya semuanya, sekolah ini didatangi sebagai titik kick off yang kami pantau, tapi kalau pelaksanaannya di seluruh sekolah di Indonesia," ujar Hasan Nasbi saat meninjau kegiatan CKG di SMAN 6 Tangerang Selatan, Senin, 4 Agustus 2025.

Terhitung sejak agenda kick off, jelas Hasan, tim CKG Sekolah yang melibatkan tenaga medis dari masing-masing dinas kesehatan di daerah akan 'jemput bola' ke sekolah-sekolah hingga Desember 2025.

BACA JUGA:Juara Seri Musim Panas di Amerika, tetapi MU Masih Rentan di Sektor Pertahanan

Kegiatan CKG di SMAN 6 Tangsel menyasar 1.225 siswa yang bergulir selama tiga hari ke depan untuk memeriksa kondisi kesehatan peserta.

Pelayanan di sekolah tersebut di bagi ke dalam dua lokal ruang kelas. Pada kelas pertama dilakukan registrasi peserta, baik secara langsung atau online, kemudian pengukuran tinggi, berat, dan lingkar pinggang serta cek tensi darah.

Peserta selanjutnya menuju ke ruang kelas di sebelahnya untuk pemeriksaan lanjutan berupa tes mata, pendengaran, mulut, hingga pembagian tablet penambah darah untuk para siswi.

Terhadap peserta yang dianggap mengalami kejadian khusus, petugas akan merujuk ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.