Van Dijk Marah Fans Crystal Palace Tidak Hormati Hening Cipta untuk Diogo Jota

Van Dijk Marah Fans Crystal Palace Tidak Hormati Hening Cipta untuk Diogo Jota

Sebelum bertanding melawan bertanding melawan Crystal Palace di laga Community Shield, para pemain Liverpool dan penonton mengheningkan cipta untuk menghormati mantan rekan mereka, Diogo Jota. --Dok thesun.co.uk

JAKARTA, Weradio.co.id - Kapten Liverpool Virgil van Dijk marah mengecam fans atau para penggemar Crystal Palace yang memaksa Wembley untuk menghentikan sejenak hening cipta untuk almarhum bintang The Reds, Diogo Jota.

Beberapa detik setelah wasit Chris Kavanagh meniup peluit untuk memulai penghormatan selama satu menit kepada mendiang striker Portugal Jota dan saudaranya, Andre, cemoohan dari para pendukung Palace menggema di Stadion Wembley.

Meskipun beberapa pendukung Eagles yang malu mendesak sesama penggemar untuk diam, hal itu tidak berpengaruh.

Hal tersebut memicu cemoohan keras dan jijik dari para pendukung Liverpool di ujung lain stadion.

BACA JUGA:Kalah Adu Penalti Lawan Crystal Palace, Liverpool Perlu Tingkatkan Performa

Dan Kavanagh tidak punya pilihan lain selain menyelesaikan gestur itu jauh sebelum pertandingan berakhir.

Pelatih Liverpool, Arne Slot, berusaha meredam kemarahan, tetapi kapten Anfield-nya, Van Dijk, justru bertindak keras.

Sebagaimana dilansir Thesun.co.uk seperti dibaca Weradio.co.id, bek asal Belanda itu menegaskan, “Ya, saya kecewa - hanya itu yang ingin saya katakan."

“Banyak yang mencoba membungkamnya, tetapi itu tidak membantu - begitulah adanya,“ imbuh Van Dijk. "Ada berapa banyak penggemar? 80.000 orang. Mengecewakan mendengarnya.”

“Jika orang-orang itu bisa pulang dan merasa bahagia dengan diri mereka sendiri…” lanjutnya.

BACA JUGA:Kakek Leslie Meninggal setelah Konsumsi Ayam Setengah Matang saat Liburan

Namun, sementara Van Dijk mengecam penggemar Palace, Pelatih Arne Slot memilih untuk berdiplomasi.

Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan, “Saya rasa ini tidak direncanakan."

“Mungkin para penggemar tidak menyadari bahwa seharusnya ada keheningan dan hanya ingin mendukung tim mereka," lanjutnya.