JAKARTA, Weradio.co.id – Sistem di jagat raya ini hanya ada dua. Dikendalikan atau mengendalikan. Tidak ada dua matahari dalam sistem tata surya, planet apapun itu. Hanya ada satu bulan pendamping matahari di dalam galaksi. Namanya bulan.
Demikian pendapat pengamat Independen Kawasan Timur Tengah, Adv Ferry Edyanto SH melalui akun Facebook miliknya yang dibaca Weradio.co.id, Sabtu, 28 Juni 2025.
“Sejak zaman nabi-nabi Israel atau Bangsa Yahudi sudah ada di kawasan Timur Tengah. Sebagian besar nabi-nabi itu dilahirkan di Tanah Israel. Sebagai bangsa, Israel selalu menghadapi persoalan besar,” ujar Ferry Edyanto.
Israel, menurut Ferry Edyanto, pernah beberapa kali mengalami penindasan dari Bangsa Persia (Iran) dan Babilonia (Irak) dan sebagian Suriah. Dalam bahasa Arab Israel artinya Hamba Allah atau bangsa pilihan.
“Bangsa Israel juga mengalami penindasan di masa kekuasaan Firaun oleh bangsa Mesir. Israel juga mengalami penindasan di zaman bangsa Romawi kuno,” jelas Ferry Edyanto.
Akibat penindasan pada masa itu, kata Ferry Edyanto, Israel terusir dari tanahnya sendiri. Sebagian besar dari suku di Israel kemudian menyebar ke berbagai negara di jazirah Arab, Eropa, Amerika Serikat dan sebagian ke Asia. Mengalami keterasingan.
Dari sejarah itu, Israel jelas bukan bangsa penindas. Israel menjadi bangsa teraniaya akibat perbedaan cara pandangan dan sikapnya yang tidak mau dikendalikan oleh kekuasaan apapun. Israel punya kemerdekaan atas ideologi bangsanya sendiri.
“Meski selalu mengalami ketertindasan di tanah kelahirannya, Israel tak pernah surut atau hilang dari peta muka bumi,” jelas Ferry Edyanto.
BACA JUGA:Donald Trump Buka Suara soal Kemungkinan Amerika Serikat Nimbrung di Perang Iran-Israel
Era kerajaan kuno berganti, dunia memasuki babak baru era revolusi industri. Pada masa peralihan Perang Dunia I menuju Perang Dunia II, wanita berdarah Yahudi yang tinggal di Austria, Lise Meitner, menemukan fisi nuklir menjadi bom atom.
Julukan Lise Meitner, kata Ferry Edyanto, adalah Ibu Bom Atom alias Mother of the Atomic Bomb. Inilah pertama kalinya manusia menemukan bahwa proses pemecahan inti atom berat menjadi dua bagian yang lebih kecil dan pertama kalinya mereka menyadari bahwa reaksi fisi nuklir dapat melepaskan energi yang sangat dahsyat.
Penemuan inilah yang akhirnya digunakan oleh militer AS dalam Proyek Manhattan untuk membuat bom atom dalam Perang Dunia II yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
“Pasca kemenangan perang dunia itu, Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya berhutang budi pada bangsa Yahudi. Lewat Inggris, Diaspora orang-orang Yahudi di berbagai negara akhirnya dikembalikam pulang ke negaranya. Israel kembali ke tanah kelahirannya di Yerusalem,” papar Ferry Edyanto.
BACA JUGA:Ngeri, Gelombang Panas Hantam Amerika Utara