Prabowo: Anggaran Kesehatan Rp 244 Triliun Bakal Menangggung BPJS untuk 96,8 juta Jiwa Masyarakat Miskin
Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres RI Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI-X-
JAKARTA,Weradio.co.id - Presiden RI Prabowo Subianto memberi kabar baik soal anggaran kesehatan. Dia menyatakan pemerintah akan menanggung sepenuhnya biaya asuransi kesehatan bagi 96,8 juta jiwa masyarakat miskin dan rentan, melalui total alokasi anggaran kesehatan 2026 senilai Rp244 triliun.
"Pemerintah menanggung sepenuhnya biaya asuransi kesehatan bagi 96,8 juta jiwa masyarakat miskin dan rentan. Secara keseluruhan, anggaran kesehatan tahun 2026 dialokasikan Rp244 triliun," katanya seperti dikutip Weradio.co.id dari antara.
Menurut Presiden, kebijakan itu ditempuh untuk memperluas akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh rakyat, terutama masyarakat dengan tingkat ekonomi yang terbatas.
Dalam pidato kenegaraan itu, Kepala Negara menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga negara. Masyarakat miskin dan rentan dijamin memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas.
BACA JUGA:Janji Ya Bu, Sri Mulyani Pastikan Tak Ada Jenis Pajak Baru Demi RAPBN 2026
Ia menjelaskan, anggaran kesehatan tahun 2026 akan mencapai Rp244 triliun. Dana tersebut diprioritaskan untuk memperkuat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), merevitalisasi rumah sakit, mempercepat penurunan stunting, memberikan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan kasus TBC, serta melaksanakan program cek kesehatan gratis.
Menurut Prabowo, langkah ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga mencegah penyakit agar tidak berkembang menjadi lebih parah, sehingga menghemat belanja negara di masa depan.
Anggaran Selalu Dilebihkan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan sebanyak Rp218,5 triliun APBN dialokasikan untuk sektor kesehatan pada APBN 2025.
Kemenkeu juga konsisten mengalokasikan anggaran lebih dari lima persen agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dan akses kesehatan berkualitas.
BACA JUGA:Satpol PP Ngadu ke Pramono Anung bahwa Ada Pihak Sengaja Ngonten Tawuran di Jakarta
Salah satu caranya, dengan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok, menjadi ujung tombak pemerataan akses layanan dasar seperti pemeriksaan kesehatan, imunisasi, hingga edukasi gizi bagi warga yang jauh dari fasilitas kesehatan tetap.
Kegiatannya mencakup Posyandu balita, remaja, usia subur, dan lansia yang rutin dilakukan setiap bulan oleh Puskesmas.