Kalah Adu Penalti Lawan Crystal Palace, Liverpool Perlu Tingkatkan Performa
Para pemain Liverpool selebrasi gol Hugo Ekitike ke gawang Crystal Palace pada pertandingan Community Shield di Stadion Wembley, Minggu, 10 Agustus 2025. Tapi Liverpool akhirnya kalah 2-3 melalui adu penalti lawan Palace. --Dok Liverpool FC
Dia melanjutkan, "Kami berada di level yang sama dengan Liverpool dan itu adalah penampilan yang luar biasa, saya bangga dengan tim. Kami tahu apa yang bisa kami lakukan dan bagaimana kami bisa menciptakan peluang."
"Segalanya telah berkembang selama 18 bulan dan para pemain benar-benar mulai percaya pada apa yang kami lakukan. Saya tahu kami bisa mencetak setidaknya dua gol," tambah pelatih berusia 50 tahun asal Austria itu.
Kini, Glasner menginginkan timnya menatap kompetisi di Eropa sebagai hadiah atas keberhasilan mereka meraih trofi juara. Sekadar informasi, dengan status sebagai juara Piala FA, Palace akan tampil di babak penyisihan grup Liga Europa.
"Saya sangat senang dengan skuad karena tim saya baru saja memenangi trofi lagi. Saya melihat jumlah pertandingan yang harus kami mainkan musim depan sebagai hadiah, kami ingin memenangi sesuatu dan kami menginginkan tampil di kompetisi Eropa. Kami mungkin akan kehilangan Daichi Kamada - yang cedera hari ini - saat melawan Chelsea (di pertandingan pembuka Liga Inggris) pekan depan dan di saat-saat seperti inilah kami akan menilai target kami dan menemukan pemain yang tepat," tutur Glasner.
Tentang penalti Justin Devenny, Glasner mengakui kalau anak didiknya tersebut mendatanginya dan meminta untuk menjadi algojo penalti Palace.
"Justin datang kepada saya dan berkata, "Saya yang ambil, saya yang ambil penalti terakhir.' Saya suka dia punya kepercayaan diri dan tekad untuk memenangi pertandingan, dia akan sering bermain untuk kami musim ini," tegas Glasner.
Gol cepat Ekitike
Liverpool mengawali laga dengan baik, ketika Ekitike mencetak gol pembuka yang brilian dalam waktu empat menit.
Setelah memainkan umpan satu-dua dengan Florian Wirtz, pemain bernomor punggung 22 tersebut berputar di tepi kotak penalti Palace dan kemudian melepaskan tendangan ke sudut jauh gawang Dean Henderson dengan tendangan keras dari sisi kanan.
Namun keunggulan Liverpool hanya bertahan 13 menit sebelum Mateta melepaskan tembakan dari titik penalti. Palace mendapat hadiah penalti setelah kapten Livetpool Virgil van Dijk menjegal Sarr di dalam kotak penalti. Beberapa saat sebelum gol penyeimbang, kiper Liverpool Alisson berhasil menggagalkan upaya sang pencetak gol dalam situasi satu lawan satu.
Namun, Frimpong segera mengembalikan keunggulan The Reds. Menerima umpan dari Dominik Szoboszlai dan kemudian berlari melewati Tyrick Mitchell, bek sayap itu berniat mengoper bola kepada rekan-rekannya di area berbahaya, tetapi bola justru melayang di atas Henderson. Hebatnya, gol tersebut terjadi pada menit ke-20 dan 20 detik, menurut Opta, tepat ketika tim tamu The Kop memberikan penghormatan kepada pemain Liverpool yang tewas dalam kecelakaan bulan lalu, Diogo Jota, dan saudaranya, Andre Silva.
Sarr gagal memanfaatkan umpan tengah Daniel Munoz pada peluang mencetak gol terakhir di babak pertama yang menghibur.
Di babak kedua, dua peluang emas datang kepada Ekitike segera setelah babak kedua dimulai. Tetapi sundulan jarak dekat dan kemudian tendangan melengkung Ekitike masih meleset dari sasaran.
Di sisi lain, kiper Liverpool Alisson harus beraksi untuk menepis sundulan Chris Richards dan tembakan rendah Eberechi Eze.
Namun Alisson tidak mampu menghentikan Sarr untuk menyamakan kedudukan bagi Palace lagi, penyelesaian pemain nomor 7 tersebut setelah menerima umpan terobosan Adam Wharton masuk melalui sebuah tendangan yang membentur tiang gawang.