Dinas Lingkungan Hidup Ingin Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar untuk Kurangi Efek Mikroplastik

Dinas Lingkungan Hidup Ingin Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar untuk Kurangi Efek Mikroplastik

Ilustrasi sampah plastik berserakan di Jakarta-gambar dibuat dengan leonardo Ai-

JAKARTA,Weradio.co.id -Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta punya solusi untuk mengurangi efek mikroplastik di ibu kota. DLH menilai sistem pengelolaan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse-Derived Fuel (RDF) dapat mengurangi mikroplastik yang belakangan ini diketahui terkandung di dalam air hujan di Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memiliki fasiltas RDF di Bantargebang, Bekasi, dan kini tengah mempersiapkan peresmian fasilitas lainnya di Rorotan, Jakarta Utara.

"Yang diolah di fasilitas RDF adalah sampah-sampah, termasuk plastik. Sampah plastik juga menjadi bahan bakar yang cukup baik bagi industri yang menggunakan RDF," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto seperti dikutip Weradio.co.id dari antara.

Fasilitas RDF Rorotan itu dipastikan sudah sesuai dengan standar dan diharapkan dapat diresmikan pada November 2025.

BACA JUGA:BRIN Sarankan Masyarakat Jakarta Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Bahaya Hujan Mikroplastik

"Selama ini, kekhawatiran masyarakat terhadap bau dan emisi, terutama dari asap, sudah kami tangani dengan baik," ujar Asep.

Dia pun mengingatkan pengelolaan sampah yang baik harus dimulai dari sumbernya. Oleh karena itu, Pemprov DKI mendorong warga agar terbiasa memilah sampah organik dan anorganik dari rumah.

Sampah organik, sambung dia, dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik, seperti plastik, dapat dikelola di bank sampah atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).

“Program satu RW, satu bank sampah yang sedang berlangsung menjadi bukti nyata komitmen Pemprov DKI dalam membangun budaya pengelolaan sampah di masyarakat. Edukasi dari rumah adalah kunci untuk mengurangi potensi pencemaran mikroplastik di lingkungan,” tutur Asep.

BACA JUGA:Erick Thohir Ogah Terburu-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Jadi Kapan?

Sosialisasi soal Mikroplastik

Seperti diketahui, fenomena mikroplastik belakangan menjadi pembahasan berbagai pihak seiring penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasiional (BRIN) pada 2018 terkait temuan kandungan mikroplastik di dalam air hujan di Jakarta yang dipublikasikan kepada masyarakat.

Temuan penelitian itu menunjukkan polusi plastik telah menjangkau atmosfer dan memerlukan langkah penanganan ilmiah, terukur dan kolaboratif.

Selain itu, Asep mengatakan DLH DKI juga terus melakukan kampanye edukasi publik tentang bahaya mikroplastik serta penanganan sampah, mulai dari hulu, tengah, dan hilir.