6 Film Indonesia yang Sepi Penonton di 2025, Paling Parah Cuma Laku 27 Tiket

6 Film Indonesia yang Sepi Penonton di 2025, Paling Parah Cuma Laku 27 Tiket

Ilustrasi penonton yang sepi di bioskop-gambar dibuat dengan google gemini-

JAKARTA, Weradio.co.id - Film Indonesia harus menghadapi banyak tantangan untuk menjadi sukses. Soalnya, sepanjang 2025, ada juga film yang "zonk" alias gagal total dalam hal menarik jumlah penonton.

Memang, kita banyak mendengar bagaimana sukses story film animasi Jumbo. Film ini memecahkan rekor sebagai film terlaris dengan mencatatkan 10 juta penonton atau melewati KKN Desa Penari pada 2022.

Lalu ada kisah kesuksesan film agak laen. Agak laen 2 sukses meraih lima juta penonton atau menjadi terlaris kedua setelah film Jumbo.

Toh, ada juga kisah miris. Sejumlah judul bahkan mencatat jumlah penonton di bawah seribu orang, memicu diskusi soal kualitas produksi, minimnya promosi, hingga kontroversi yang menyertai beberapa pemainnya. Berdasarkan data dari Cinepoint yang dibaca Weradio.co.id dari Rublik Depok, berikut enam film paling sepi penonton di 2025

BACA JUGA:Dengan Program IAS Terampil, IAS Siapkan SDM Unggul di Bidang Aviasi

1.Uwentira Kota Jin – Horor Sulawesi yang Hanya Ditonton 917 Orang

Tayang pada 13 Maret, film ini mengangkat legenda Uwentira dari Sulawesi Tengah. Mengisahkan pencarian Dewi terhadap sahabatnya Selena, film ini mencoba memadukan kekayaan budaya lokal dengan unsur mistis.

Meski konsepnya unik, film arahan Nur Afni Eka Muslim ini gagal menarik penonton dan berakhir hanya mencatat 917 penonton.

2. Gara-Gara Cicilan – Drama Komedi Bertema Finansial yang Tak Terselamatkan

Film berdurasi 1 jam 33 menit ini menyuguhkan kisah Tiara, mahasiswa yang bekerja paruh waktu demi meringankan beban orang tuanya, sekaligus terjebak cinta segitiga.

Dipenuhi pemain pendatang baru, film ini hanya meraup 656 penonton meski temanya relevan dengan kehidupan urban saat ini.

3. Parah Bener – Adaptasi Konten YouTube yang Tak Berbuah Manis

Sempat ramai dibicarakan karena menjadi salah satu karya terakhir mendiang Gary Iskak, film ini justru tidak mampu menandingi popularitas konten YouTube yang menjadi inspirasinya.

Dengan penonton 656 orang, film komedi aksi yang tayang pada Oktober ini membuktikan bahwa viral di dunia maya belum tentu menjamin kesuksesan layar lebar.