Donald Trump Buka Suara soal Kemungkinan Amerika Serikat Nimbrung di Perang Iran-Israel

Donald Trump Buka Suara soal Kemungkinan Amerika Serikat Nimbrung di Perang Iran-Israel

Ilustrasi Presiden Donald Trump bicara ke media-Foto dibuat lewat Leonardo Ai-

Apabila Iran benar membuat senjata nuklir, Leavitt berkata bahwa hal tersebut akan menjadi ancaman baik bagi Israel, AS, maupun seluruh dunia.

"Sudah menjadi kesepakatan oleh seluruh dunia, termasuk negara-negara seperti Rusia, bahwa Iran tak boleh dan tak seharusnya memiliki senjata nuklir," ucap Leavitt.

Iran terus membantah bahwa pihaknya berupaya mengembangkan sebuah senjata nuklir.

Sementara itu, Leavitt membenarkan laporan bahwa Utusan Khusus Presiden Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah berkomunikasi menyusul serangan Israel ke Iran pekan lalu. Ia pun memastikan korespondensi antara keduanya berlanjut.

"Seperti yang anda tahu, kami telah terlibat dalam enam putaran negosiasi dengan mereka, baik secara tidak langsung maupun langsung," kata jubir Gedung Putih.

BACA JUGA:Tegas Nih, Will Smith Berani Tolak Tawaran Film Inception

Negoisasi Batal Digelar Karena Serangan Israel

Negosiasi nuklir yang berlangsung sejak April dan dijadwalkan berlanjut pada Minggu lalu tersebut dibatalkan oleh Teheran seusai Israel menyerang fasilitas nuklir dan militer serta membunuh ilmuwan nuklir dan pejabat tingginya pada 13 Juni dalam serangan rudal.

Otoritas Israel menyebut sekurangnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan balasan rudal Iran ke negara itu. Sementara, 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka imbas serangan rudal Israel ke Iran, menurut laporan media Iran.

Waktu dua pekan yang disebutkan Trump tersebut disampaikan saat para menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris berencana bertemu Menlu Iran Araghchi untuk membahas solusi diplomatik terhadap konflik Israel-Iran.

Mereka akan bertemu Menlu Araghchi di Jenewa, Swiss, Jumat ini, kata kantor berita DPA merujuk sumber diplomatik Jerman. Belum ada rincian lebih lanjut soal pertemuan itu.

Meski mengaku tidak terlalu mengikuti jadwal perjalanan Utusan khusus Witkoff, Leavitt mengatakan bahwa ia bisa menanyakan agenda pastinya secara langsung kepada yang bersangkutan.