Menyusul Gempa di Rusia, Gelombang Tsunami Ancam Amerika dan Jepang

Menyusul Gempa di Rusia, Gelombang Tsunami Ancam Amerika dan Jepang

Gelombang tsunami yang biasanya menyusul setelah gempa bumi berkekuatan besar. --Shutterstock

JAKARTA, Weradio.co.id - Tsunami mengancam Rusia menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,9 di negara tersebut pada hari Selasa malam, 29 Juli 2025, pukul 23:24 waktu GMT (atau Rabu pagi, 30 Juli 2025, pukul 04.24 WIB).

Sebagaimana dilansir Antaranews.com yang dibaca Weradio.co.id, gempa bumi mengguncang pesisir Kamchatka di wilayah Timur Jauh Rusia.

"Peringatan tsunami di pesisir Teluk Avacha di Semenanjung Kamchatka!" Demikian bunyi peringatan dari Dinas Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, atau otoritas kegempaan Rusia, di media sosial mereka.

Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov mengatakan di media sosial Telegramnya bahwa ahli kegempaan Rusia memperkirakan gempa tersebut bermagnitudo antara 7,7 hingga 7,9.

"Menurut perkiraan awal para seismolog, magnitudo gempa adalah 7,7--7,9. Peringatan tsunami sudah diumumkan dan kekuatan gelombang tengah dipastikan," kata Solodov.

"Saya mendesak masyarakat supaya tidak mendekati garis pantai di wilayah bahaya tsunami," tambah Solodov

Adapun badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menetapkan gempa tersebut bermagnitudo 8 dengan titik pusat gempa 136 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky dengan kedalaman 136 kilometer.

Menyusul gempa itu, Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Alaska.

Badan Meteorologi Jepang juga memperkirakan gempa tersebut bermagnitudo 8 dan sudah mengeluarkan peringatan tsunami hingga 3 meter di pesisir timur Jepang utara.

"Gempa hari ini adalah ujian serius bagi kita semua, Ini adalah gempa terkuat dalam beberapa dekade," ucap Gubernur Solodov.

Menurut Solodov, sebuah gedung sekolah TK rusak akibat gempa tersebut. Namun, tidak ada korban jiwa karena tidak orang di gedung tersebut saat gempa terjadi.