Longsor Bikin Sungai Aek Godang di Sibolga Jadi Dangkal
Sungai aek Godang di Tapanuli Julu kini hanya sebetis orang dewasa akibat longsor yang terjadi-X-
JAKARTA, Weradio.co.id - Ancaman terus menghantui wargai Sibolga Julu. Aliran Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara, mengalami pendangkalan signifikan setelah longsor menerjang kawasan perbukitan di bagian hulu sungai itu pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan pantauan di Sibolga Julu, Sabtu (6/12), permukaan air surut hingga hanya setinggi betis orang dewasa. Material pasir, batu, dan batang kayu terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai hingga mengubah bentuk alur alirannya.
Demikian juga sempadan sungai tampak lebih lebar dibanding aliran air yang tersisa, sementara bagian tengah sungai kini menyerupai daratan akibat material longsor yang mengisi dasar alur sungai.
Sonia, warga Sibolga Julu yang ditemui di lokasi, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan intensitas hujan tinggi pada 25-27 November telah meningkatkan debit air yang kemudian membawa material longsor dari perbukitan ke hilir.
BACA JUGA:PGN Bersama Pertamina Peduli Pastikan Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Bencana
Material itu menurut dia, terbawa ke bagian bawah permukiman hingga menimbun sebagian besar dasar sungai.
“Sekarang sungai sudah menyerupai daratan dan bisa diseberangi warga dengan jalan kaki. Padahal sebelum peristiwa itu alirannya dalam,” kata Sonia.
Ia menjelaskan penumpukan material menyebabkan pendangkalan yang membuat air mudah meluap saat hujan.
Kondisi itu sempat memicu banjir yang merendam jalan raya dan menggenangi permukiman di beberapa titik sekitar Sungai Aek Godang di jalur Sibolga-Tapanuli Tengah.
BACA JUGA:Jaya Suprana Sampaikan Kondisi Bencana di Aceh Berdasarkan Laporan Sastrawan Azhari Aiyub
Situasi tersebut membuat sejumlah warga mengungsi selama beberapa hari ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli.
700 Warga Mengungsi
Mereka memilih tinggal sementara di lokasi pengungsian karena khawatir terjadi banjir susulan maupun longsor baru dari kawasan perbukitan.
BPBD Sibolga mencatat sekitar 700 warga mengungsi ke aula gereja selama masa darurat.