Kesempatan Atlet Dapat Beasiswa S2 dari Kemenpora dan LPDP

Menpora RI Dito Ariotedjo (kedua dari kiri), Plt Direktur Utama LPDP Kemenkeu RI Sudarto (paling kiri), dan Menko PMK Pratikno (kedua dari kanan) saat memperkenalkan program Beasiswa LPDP Bidang Keolahragaan di Gedung Kemenpora RI di Jakarta, Rabu, 9 Juli-Weradio.co.id/Agus Riyanto-
JAKARTA, Weradio.co.id - Demi menciptakan ekosistem olahraga yang kuat di Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerja sama dengan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) launching atau memperkenalkan program Beasiswa LPDP Bidang Keolahragaan.
Launching berlangsung di Ruang Media Center Gedung Kemenpora RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengatakan, ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bidang keolahragaan, khususnya bagi para atlet, mantan atlet, hingga tenaga pendukung profesional.
Mendorong perkembangan sport science, penguatan ekosistem olahraga, dan industri keolahragaan di Indonesia. Ini berkaitan dengan pasal 69 ayat 1 Undang-Undangan Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
"Hari ini hari yang sangat istimewa, karena program ini bukan hanya untuk pemberian beasiswa, tapi juga peletakkan batu loncatan sejarah olahraga nasional melalui pendidikan. Pemerintah hadir untuk atlet. Pak Pratikno (Menko PMK) juga ikut mendorong pemberian beasiswa atlet ini," tutur Menpora Dito Ariotedjo dalam sambutannya, Rabu, 9 Juli 2025.
Untuk sementara, program beasiswa diberikan bagi atlet, mantan atlet, dan tenaga pendukung profesional yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. "Produk ini tidak berhenti di sini. Kemenpora bersama pihak terkait sedang membuat formulasi untuk beasiswa jenjang S1," sebut Dito.
Makanya, Menpora Dito berharap produk unggulan ini mendorong para pelaku olahraga di Indonesia mengambil kesempatan emas ini.
Skill untuk survive
"Memang belum menjamin atlet untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi paling tidak mereka memiliki skill untuk survive mencari pekerjaan bila nanti mereka sudah tidak produktif lagi sebagai atlet," kata Dito.
Apalagi, beasiswa ini tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk menempuh pendidikan di universitas lokal/dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Hal senada diutarakan Plt Direktur Utama LPDP Sudarto. Menurut dia, program Beasiswa LPDP Bidang Keolahragaan menjadi langkah baik bagi atlet hingga tenaga pendukung profesional untuk menempuh jenjang pendidikan magister dan doktor.
Menurut Sudarto, program beasiswa tersebut dibagi ke dalam jalur peningkatan prestasi dan jalur penghargaan prestasi.
"Tentu ada KPI (Key Performance Index) untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Misalkan juara 1, 2 , dan 3 di Olimpiade atau Paralimpik. Nanti Kemenpora yang akan melakukan seleksi.," kata Sudarto.
Untuk pendaftaran peserta program Beasiswa LPDP Bidang Keolahragaan akhir bulan ini sudah mulai dibuka dengan jumlah pesertanya belum dibatasi untuk tahun ini. "Kami ingin mengukur sejauh mana antusiasme untuk mengikuti program beasiswa ini," kata Sudarto.