Pesan untuk Sekda DKI Jakarta yang Baru Uus Kuswanto

Pesan untuk Sekda DKI Jakarta yang Baru Uus Kuswanto

Eks Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto kini jadi Sekda DKI Jakarta yang baru-X-

JAKARTA,Weradio.co.id - DKI Jakarta punya Sekretaris Daerah atau Sekda yang baru. Dia dalah Uus Kuswanto yang promosi dari posisi walikota Jakarta Barat dan kini menduduki posisi strategis di pemerintahan ibu kota.

Direktur Jakarta Institute Agung Nugroho memmberi pesan untuk Sekda DKI yang baru. Dia meminta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta yang baru, Uus Kuswanto, agar mengarahkan prioritas pembangunan ibu kota ke peningkatan kualitas hidup warga, bukan hanya pada proyek fisik.

Agung dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menilai indikator pembangunan Jakarta memang terlihat positif, tetapi masih meninggalkan persoalan mendasar.

"IPM kita mencapai 85,05 dan kemiskinan turun menjadi 4,28 persen. Tapi stunting masih 17,2 persen dan balita 'underweight' (kondisi seseorang memiliki berat badan di bawah rata-rata) justru naik menjadi 14,9 persen," kata Agung seperti dikutip Weradio.co.id dari antara.

BACA JUGA: Menko PMK Tegaskan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Sumatra Dipercepat

Jakarta maju secara infrastruktur, tapi tidak semua manusianya ikut maju. Karena itu, Agung menilai sekda memegang peran strategis untuk membalik orientasi pembangunan tersebut.

Menurut dia, selama ini APBD puluhan triliun kerap tersedot ke proyek yang terlihat dan mudah dipromosikan, sementara urusan manusia seperti gizi anak, pendidikan dan perlindungan sosial justru kurang mendapat ruang.

Jakarta tidak kekurangan trotoar baru atau halte baru. "Yang kurang adalah intervensi serius terhadap kualitas hidup warga, terutama yang paling rentan," ujarnya.

Ia menekankan bahwa pengentasan kemiskinan dan pengangguran memerlukan pendekatan lintas dinas yang terencana.

BACA JUGA:Ini Reaksi Alexander Isak setelah Akhiri Puasa Gol di Liverpool dalam Kemenangan di West Ham

Dengan ada sekitar 464 ribu warga Jakarta yang masih hidup miskin dan pengangguran berada di angka 6,05 persen, maka pelatihan vokasi, pemberdayaan ekonomi serta program UMKM harus diarahkan secara tepat sasaran.

"Banyak pelatihan hanya memenuhi kalender kegiatan. Sekda harus memastikan program benar-benar menyentuh pengangguran struktural, bukan sekadar seremonial," katanya.

Pembangunan Antar wilayah Masih Timpang

Agung juga menyoroti ketimpangan pembangunan antarwilayah. IPM Kepulauan Seribu tercatat hanya 76,69, jauh di bawah wilayah lain di Jakarta.