Gubernur Pramono Anung Sebut Betul 1.000 Persen DKI Endapkan Dana di Deposito, Ini Alasannya

Gubernur Pramono Anung Sebut Betul 1.000 Persen DKI Endapkan Dana di Deposito, Ini Alasannya

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan komentarnya kepada wartawan saat menyaksikan duel antara Persija Jakarta dan Malut United FC pada pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 di Jakarta International Stadium, Sabtu sore, 23 Agustus 2025). --Dok Pemprov Jakarta

JAKARTA,Weradio.co.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo tak menyanggah pernyataan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa soal dana yang mengendap di deposito. Dia menyebutkan dana mengendap yang dimiliki Pemprov Jakarta sebesar Rp14,6 triliun akan digunakan untuk membayar proyek-proyek pembangunan ibu kota pada akhir tahun ini.

“Itu betul 1000 persen (dana mengendap), bukan 100 persen lagi, 1000 persen. Tetapi memang Jakarta ini, pola pembayaran untuk APBD-nya biasanya terjadi pelonjakan di akhir tahun. Itulah yang kita persiapkan untuk pembayaran-pembayaran di akhir November dan Desember ini,” jelas Pramono seperti dikutip Weradio.co.id dari antara.

Dia mencontohkan pada akhir tahun 2023 dana yang mengendap di bank sekitar Rp16 triliun, dan pada tahun 2024 sebesar Rp18 triliun.

Dana tersebut, kata dia, pastinya akan digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembayaran-pembayaran pembangunan Jakarta.

BACA JUGA:DPRD DKI Jakarta Murka Ada Pungli di Tebet Eco Park

“Bahkan, Pemprov DKI meminta kepada Pak Menteri Keuangan, tambah dong Rp10 triliun yang mau ditransfer,” kata Pramono.

Dia pun mengaku bersyukur bahwa pajak Jakarta hingga saat ini memenuhi target, bahkan pendapatan pajak Jakarta melebihi target. Ia memastikan bahwa dana-dana tersebut akan digunakan untuk membangun Jakarta menjadi lebih nyaman dan aman bagi masyarakat.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti lambatnya realisasi belanja pemerintah daerah yang menyebabkan dana sebesar Rp234 triliun masih mengendap di bank hingga akhir September 2025.

Dari total tersebut, DKI Jakarta tercatat sebagai daerah dengan simpanan terbesar, yakni mencapai Rp14,6 triliun.

BACA JUGA:Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Semua Sektor Bergerak Satu Irama

Berdasarkan pengecekan Weradio.co.id di situs bank DKI, bunga deposito jenis JakOne untuk periode 6 bulan sekitar 3,75%. Itu artinya uang yang disimpan berbunga sebesar Rp 270 M. 

Kalau setahun bunga naik jadi 4%, Pemprov DKI bakal mendapatkan bunga sebesar Rp 576 Miliar.

Daerah Lambat Eksekusi

Purbaya menegaskan lambatnya penyerapan anggaran bukan disebabkan oleh kurangnya dana, melainkan karena keterlambatan eksekusi di daerah. Purbaya juga menjelaskan, rendahnya serapan anggaran membuat simpanan uang daerah di bank terus menumpuk.